1. Pengertian Mencampur Warna

Kegiatan mencampur warna pada seorang anak dapat mengungkapkan perasaannya, mengembangkan intelektual, fisik, persepsi, kreativitas, estetik dan sosialnya. Mencampur warna juga sebagai salah satu produk kreatif yang dilakukan seorang anak dalam proses pembelajaran di sekolah atau keterampilan yang diberikan di luar jam sekolah tepatnya di rumah oleh orang tua, mencampur warna yang merupakan salah satu media yang dapat digunakan seseorang untuk menyalurkan ekspresi dan perasaannya.

Perkembangan anak dalam pembelajaran mencampur warna dilandasi oleh perkembangan dan dorongan anak untuk berkreativitas sehingga proses belajar terjadi secara terus menerus dalam rangka menjadikan anak lebih kreatif dan mampu melakukan sesuatu.

Permainan mencampur warna dengan cat yang dilanjutkan dengan mengajarkan anak bagaimana cara menggambar merupakan suatu kegiatan yang tidak monoton, dan merupakan permainan bebas yang bertujuan untuk bersenang-senang, permainan tersebut merupakan ajang uji coba bagi anak, karena pada usia ini gambar sikecil masih berupa coretan-coretan yang belum berarti, namun jika dapat bermain bebas seperti ini mereka akan merasa gembira sekali.

“Mencampur warna menggunakan cat yang aman digunakan untuk anak dalam bermain adalah ketika pertama sekali mengajak anak bermain cat, sebaiknya guru dan orang tua menyiapkan cat yang tidak terlalu encer tetapi kental karena cat yang lebih kental biasanya lebih mudah digunakan anak untuk menggambar”[1]. Apalagi ini kali pertama anak belajar menggambar, tekstur gambar yang dihasilkan akan jadi lebih menarik. Contoh cat seperti yang dimaksud adalah cat poster, namun seorang guru dapat membuat cat untuk bermain sendiri dengan cara menyiapkan bahan-bahan terlebih dahulu, berikut bahan yang harus disiapkan:



a. Kanji dingin 1 cangkir

b. Air dingin 1/4 gelas

c. Serpih sabun 1/2 cangkir (sabun yang digunakan sabun padat bukan bubuk)

d. Air panas 1 liter

e. Pewarna[2]

Cara membuatnya adalah dengan melarutkan tepung kanji dengan sedikit air, kemudian tambahkan 1 liter air yang sudah dididihkan, masak semuanya hingga mengental setelah itu, angkat saat masih panas serta masukkan serpihan sabun. Tambahkan zat pewarna sesuai dengan warna yang disukai anak. guru cukup membuat cat dengan satu warna saja sebagai tahap perkenalan. Untuk permainan berikutnya, guru dapat membuat warna sesuai dengan keinginan guru dan anak. Jika pada saat membuat media cat ini guru menambahkan cairan pencuci, maka guru akan lebih mudah mencuci pakaian dan peralatan yang terkena noda cat.

Gambar yang dibuat oleh anak dengan berbagai jenis warna cat dan dengan memberikan anak kanvas atau buku gambar yang baru, guru tidak perlu terlalu repot menyiapkan bahan sebagai tempat menggambar bagi anak. Guru cukup mencarikan benda-benda dengan permukaan yang mudah dicuci dan dalam keadaan baik, misalnya telenan plastik, nampan plastik dan permukaan dari papan yang licin yang dijadikan media untuk membantu pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Secara teoritis “Warna terdiri atas warna warna primer meliputi warna merah, kuning dan biru serta warna skunder dibentuk dengan mencampur dua warna atau lebih warna primer”.[3]

2. Menggambar dan Melukis Menggunakan Campuran Warna

Kegiatan menggambar pada anak merupakan salah satu cara manusia mengekpresikan pikiran-pikiran atau perasaannya, dengan kata lain, gambar merupakan salah satu bentuk bahasa, lebih dari itu, melalui gambar dapat diketahui perkembangan motorik dan intelektual anak, ini dapat dilihat dari hasil kreativitas dari gambar anak.

Menggambar adalah “latihan yang baik untuk mengendalikan pensil dan untuk mengerti bagaimana menerjemahkan sebuah keinginan dalam tindakan yang terkontrol”.[4] Cara menyenangkan untuk belajar menyelesaikan sebuah aktivitas Anak tetap duduk diam berkonsentrasi dan menciptakan sesuatu yang dianggap bernilai oleh orang lain.

Anak Taman Kanak-kanak harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan mencampur warna serta dapat melakukannya pada saat proses belajar mengajar. Melalui metode eksperimen diharapkan anak dapat mengekpresikan kekreatifan mereka melalui cat diatas kertas atau kanvas yang menimbulkan rasa senang serta belajar sambil bermain. Anak-anak dapat menikmati “kegiatan melukis dan menggambar apabila memiliki sarana yang cukup, seorang anak yang banyak berlatih menggambar lebih mungkin untuk mempertahankan kenyakinan pada kemampuan artistiknya dikemudian hari”.[5]

Media yang dilakukan untuk kegiatan melukis salah satunya wadah cat yang tidak mudah tumpah, hal ini guru dapat memanfaatkan botol plastik dengan cara potonglah bagian tengah hingga mendapatkan sebuah wadah berbentuk gelas tanpa pegangan, letakkan beberapa batu kali pada wadah tersebut sehingga dapat berdiri dengan stabil. Siapkan cat dan isikan gunakan sebuah tutup botol dari gabus untuk menutup wadah agar cat yang akan digunakan untuk menggambar tidak tumpah.

Menggambar dan melukis menawarkan beberapa dari cara-cara yang terpenting dalam mengekpresikan kreativitas untuk anak kecil, dengan kesempatan bereksperimen dengan serangkaian materi dan tehnik yang berbeda pada anak antara lain:

a. Membuat jiplakan menggunakan, daun, dan tali

1. Siapkan selembar kertas koran didekat anak untuk meletakkkan stempel awal karena biasanya pada stempel yang baru dicelupkan terlalu banyak cat.

2. Guru dapat memotong sebuah bentuk pada kentang atau lebih baik jika menggunakan bengkuang. Memutar kentang akan mengubah pola.

3. Spon juga dapat digunting kedalam bentuk tertentu, siapkan cat dalam wadah berikan spon atau potongan kain pada anak dan ajarkan untuk mencelupkan lalu menekannya diatas kertas

4. Encerkan cat atau gunakan kertas dengan daya serap yang berbeda untuk mengubah efeknya.

5. Buat jiplakan tangan dengan mencelupkan tangan kedalam cat lalu letakkan diatas selembar kertas. Ajarkan kepada anak untuk mengubah posisi jari-jari untuk mendapatkan bentuk yang berbeda.

b. Melukis, memercikan dan meniup

1. Membuat lukisan dengan meniup, mengajarkan kepada anak bagaimana meniup sedotan, siapkan cat encer dan teteskan keatas kertas, lalu meniup cat sambil membuat berbagai pola menggunakn sedotan.

2. Membuat jiplakan dengan ditiup atau sebarkan cat, tiup atau sebarkan cat kepada sebuah meja, baki atau permukaan datar dan padat lainnya dengan perlahan turunkan kertas dengan daya serap yang baik keatas cat tersebut, angkat dan keringkan.

3. Buat kertas marmer dengan menutup bagian dasar sebuah piring menggunakan adonan pasta tanpa warna yang terbuat dari tepung, teteskan satu sendok makan cat minyak keatasnya aduk dengan sumpit, lalu letakkan selembar kertas diatasnya selama 30 detik lalu angkat.



4. Meneteskan dan memercikkan cat.

5. Anak mencelupkan kuas kedalam cat lalu biarkan menetes diatas, tunjukkan kepada anak bagaimana mengarahkan kuas, buatlah percikan dengan cara mengibaskan kuas atau menggerakkan bulu kuas dengan jari.

c. Melipat kertas dan membuat jiplakan

1. Gunakan beberapa warna cat yang telah dikentalkan untuk mendapatkan efek yang berbeda.

2. Bereksperimenlah dengan cat berkilap dan adonan pasta yang terbuat dari tepung.

3. Lipat selembar kertas pada bagian tengah lalu buka, oleskan cat keatas kertas, lipat kembali kertas tersebut dan sebarkan cat dengan cara menggosok kertas, lalu buka kertas dan lihatlah gambar yang telah diciptakan.

d. Menggunakan tinta yang tidak terlihat

1. Tuliskan sebuah pesan rahasia atau buat gambar dengan cara meletakkan selembar kertas yang permukaannya telah digosok dengan lilin menghadap kebawah diatas selembar kertas lalu buatlah tulisan atau gambar pada kertas yang berada dikertas, ungkapkan tulisa atau gambar dengan cara mengecat diatas pesan atau gambar tersebut.

2. Cobalah cara lain untuk membuat tulisan dengan cara yang tidak terlihat, biarkan anak menggunakan kentang atau air perasan jeruk lemon untuk menulis pesan rahasia, hangatkan dalam oven untuk mengungkapkan pesan tersebut, seolah-olah sulap.[6]



Kreativitas yang dilakukan oleh anak akan terlaksana dengan baik apabila didukung oleh sarana dan dukungan dari guru dan orangtua dirumah, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dari anak akan tercapai sesuai dengan harapan.


----------------------------------------------------------

[1] Hariwijaya dan Atik Sustiwi, 1001 Pendekatan Multiple Intelligence Anak Prasekolah, (Yogyakarta: Elmatera publishing, 2002), hal. 62


[2] Hariwijaya dan Atik Sustiwi, 1001 Pendekatan Multiple Intelligence ..., hal. 62


[3] Slamet Suyanto, Pembelajaran Untuk Anak TK (Jakarta: Depdiknas, 2005), hal. 107


[4] Dorothy Einon, Permainan Kreatif ..., hal. 36


[5] Dorothy Einon, Permainan Kreatif ..., hal. 62


[6] Dorothy Einon, Permainan Kreatif,..., hal. 39-41