Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
[1] Perpustakaan sekolah sesungguhnya adalah sarana bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku. Kumpulan bahan pustaka tersebut diorganisasi secara sistematis dalam satu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan para guru dalam proses pembelajaran. Sehingga, dengan demikian, perpustakaan turut serta dalam menyukseskan pencapaian tujuan lembaga pendidikan yang menaunginya.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu gedung atau ruangan bagian dari sekolah yang digunakan untuk menyimpan kumpulan bahan pustaka, baik buku maupun non buku yang tersusun secara sistematis sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sekolah dan perpustakaan memiliki keterkaitan karena keduanya saling mendukung untuk perkembangan dunia pendidikan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dalam pasal 45 ayat 1: setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan yang jga bias merupakan sarana meningkatkan minat baca.

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan murid-murid secara lambat laun memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat yang fundamental untuk belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.[2]



Dari kedua pernyataan dapat kita lihat bahwa sekolah sebagai satuan pendidikan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah tidak hanya menyediakan bahan pustaka, tetapi perpustakaan sekolah harus mampu membina pemustaka untuk gemar membaca agar mempermudah cara belajar siswa. Sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan intelektual, kecerdasan, emosional dan kejiwaan siswa.



2. Pemanfaatan Perpustakaan



Kata pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah. pemanfaatan memiliki makna “Proses, cara atau perbuatan memanfaatkan.”[3] Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan. Perpustakaan dikatakan berhasil jika pemustaka dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan dari pemanfaatan perpustakaan itu, pemustaka dapat memenuhi kebutuhan informasinya.

Bimbingan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan yang sering dilakukan oleh berbagai jenis perpustakaan. Tujuan layanan ini adalah untuk membantu pengguna perpustakaan agar dapat memanfaatkan semua bentuk sarana layanan perpustakaan dengan mudah. [4]



Bimbingan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu cara untuk membantu memperkenalkan perpustakaan dan membantu pemustaka agar pemustaka dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik, secara tidak langsung pun pemustaka dapat mengetahui manfaat perpustakaan. Lebih lanjut manfaat dari perpustakaan sekolah adalah :

1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca

2. Perpustakaan dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.

3. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhir-akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.

4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca

5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa

6. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab

7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid menyelesaikan tugas-tugas sekolah

8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran

9. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. [5]





Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa banyak manfaat yang didapat dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah. Tidak hanya untuk siswa, manfaat perpustakaan juga didapat oleh guru dan staf sekolah untuk menemukan sumber-sumber ajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. Pemanfaatan Perpustakaan Mini Untuk Meningkatkan Minat Membaca Permulaan

Perpustakaan merupakan institusi yang berperan dalam pengembangan kebiasaan membaca. Perpustakaan mini adalah satu ruangan kecil yang berisikan kumpulan buku-buku yang diciptakan untuk menarik minat baca peserta didik.

Peran perpustakaan sangat sentral dalam meningkatkan minat dan kebiasaan membaca. Kegiatan membaca tidak bisa dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas bacaan. Banyak peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat membaca dilingkungan sekolah adalah:

1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan

2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran disekolah dikaitkan dengan tugas-tugas diperpustakaan

3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk pengguna perpustakaan

4. Memberi kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna perpustakaan, untuk merangsang anak dalam mencari dan menemukan sendiri bacaan yang sesuai dengan minatnya.

5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan kerasan berkunjung keperpustakaan.

6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca siswa.

7. Menanamkan kesadaran diri pemakai perpustakaan bahwa membaca sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam mencapai keberhasilan perpustakaan sekolah.

8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca untuk anak sekolah.

9. Melakukan kegiatan pameran buku diperpustakaan.

10. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya sekali dalam setahun.[6]



Selain melakukan kegiatan pembinaan minat baca disekolah guru juga harus bekerjasama dengan orang tua, dengan menyarankan kepada orang tua agar mendirikan perpustakaan mini dirumah agar kegiatan meningkatkan minat baca berkesinambungan.


RELIANTI

=======================

[1] Ibrahim Bafadal (2009), Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 4




[2] Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan …, hal. 189


[3] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2008), Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, hal. 928


[4] Darmono (2004), Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Grasindo, hal.199


[5]Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan …,, hal. 5-6


[6] Darmono, Manajemen dan Tata Kerja …, hal.188-189